10 Fakta Penting Tentang Anak dan Musik

10 Fakta Penting Tentang Anak dan Musik


Fakta #5 :
Anak lebih peka berkat musik
Selain menyehatkan dan 'mengasah' otak, musik juga bisa berguna untuk menunjangsi kecil dalam mengenali emosi. Sebuah studi di Ohio, Amerika, menemukan anak-anak dari berbagai usia bahkan yang tidak berlatar belakang musik, mampu mengenali 'emosi'yang terkandung dalam musik. Tak hanya itu, musik bisa sangat bermanfaat bagi kehidupan sosial anak kelak. Melalui musik, anak diajak mengikuti ritme. Hal ini akan menstimulasi otak kiri, yang banyak terkait dengan kemampuan mengikuti aturan. Dan saat anak bermain dan bergerak sesuai iringan musik, kepekaannya terhadap 'aturan tak tertulis' bisa lebih terasah, tentu saja ini akan banyak manfaatnya saat ia terjun ke tengah masyarakat kelak.



Fakta #6 :
Pendidikan musik bisa dimulai sejak usia balita
Sejak usia tiga tahun, anak sudah mulai mengikuti kelas persiapan untuk belajar musik (tahap pengenalan). Pada usia ini kemampuan pendengaran anak berkembang dengan pesat, dan pengalaman bermusik akan terekam sebagai memori menyenangkan, kepekaan anak terhadap beragam nada dan suara pun terasah. Jadi, kemampuan musik si kecil tertanam dengam sendirinya, ujar Lichin Harty, Chief Instructor Junior Music Course, Yamaha Musik Indonesia.



Fakta #7 :
Musik, penyaluran stres yang positif
Bermain musik bisa menjadi sarana penyaluran stres yang positif bagi anak."Tekanan yang dihadapi anak kini semakin berat. Jika anak bisa bemain musik, ia mempunyai acar melampiaskan stres yang jauh lebih baik daripada bermain video game, misalnya, " kata Rustika, psikolog yang juga mama tiga anak. Tak ada salahnya pula jika Anda mengimbangi kegiatan bermusik anak dengan kegiatan lain yang bersifat teamwork, seperti paduan suara, bemain futsal, atau olahraga kelompok lainnya.



Fakta #8 :
Bakat bukan segalanya
Bakat musik yang diturunkan ternyata hanya menentukan 20% keberhasilan anak. Sisanya?
Lingkungan keluarga berperan. Anak yang berbakat belum tentu bisa menonjol jika musik jarang di perdengarkan di rumah. Sebaliknya, anak yang tidak punya darah musik di keluarga bisa saja mengembangkan naluri musik yang peka, jika orang tuanya rajin memberi stimulasi sejak kecil. Dan ingat, 90% kunci keberhasilan bermusik adalah latihan. "Umumnya anak hanya bertemu guru satu jam dalam seminggu. Jadi, latihan rutin di rumah penting. Sebentar saja sekitar 15-20 menit sehari, "jelas Lichin.



Fakta #9 :
Musik harus dipelajari dalam suasana menyenangkan
Belajar dalam suasana menyenangkan akan membuka sistem limbik. Sistem limbik adalah semacam 'pintu', agar informasi dapat mencapai bagian otak yang bernama cortex cerebri.
Cortex Cerebri, yang volumenya meliputi 80% dari otak, adalah tempat penyimpanan daya ingat jangka panjang serta tempat berlangsungnya proses analisa berfikir. Itu sebabnya rata-rata kelas musik untuk balita berusaha menarik minat anak dengan aneka kegiatan seperti mendengar, bernyanyi, dan membaca. Dengan begitu, si kecil akan makin bersemangat bermusik.



Fakta #10 :
Partisipasi orang tua menentukan keberhasilan
Pada kelas musik untuk balita, biasanya orang tua diminta mendampingi sebagai partner belajar anak. Mengapa? Keterlibatan orang tua sangat penting dalam kemajuan pendidikan musik anak. Bangkitkan semangat berlatih si kecil dengan menemaninya berlatih dan memberi perhatian pada perkembangannya. Jangan lupa, sering-sering beri pujian atas usaha dan pencapaiannya!

0 Response to "10 Fakta Penting Tentang Anak dan Musik"

Post a Comment