Gejala kemandulan atau ketidaksuburan setelah pasangan yang cukup lama menikah namun sang istri tak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan mendapatkan sebuah kehamilan, dalam dunia kedokteran hal ini disebut Infertilitas (ketidaksuburan).
Menurut dunia medis Definisi Infertilitas adalah : “Istilah yang digunakan untuk menyebut pasangan yang belum mempunyai anak walaupun sudah berhubungan intim secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam kurun waktu satu tahun.”
Infertilitas itu sendiri ada 2 jenis
- Infertil Primer, masalah ketidaksuburan yang terjadi pada wanita yang memang belum pernah hamil.
- Infertil Sekunder, masalah ketidaksuburan yang juga terjadi pada wanita namun sudah pernah hamil dan melahirkan sebelumnya.
Ada sedikit pandangan yang harus dirubah mengenai Infertilitas ditengah-tengah masyarakat Indonesia saat ini, khususnya bagi sebagian orang tua yang masih menyalahkan pihak perempuan (wanita) penyebab ketidakmampuan pasangan memiliki keturunan.
Infertilitas tidak hanya terjadi pada wanita saja tetapi juga pria. Dengan terganggunya sistem reproduksi pria juga akan menghambat (menunda) proses sebuah kehamilan wanita (pasangannya).
Berdasarkan sebuah penelitian, masalah Infertilitas yang terjadi adalah 40% akibat pria, 40% akibat wanita serta 30% akibat keduanya. Baiklah, pada ulasan kali ini One Review akan coba membahas mengenai faktor penyebab sehingga terjadinya Infertilitas pada pria dan wanita secara singkat (sederhana).
A. Faktor Penyebab Infertilitas (kemandulan) pada Pria
1. Sperma Buruk
Kualitas Sperma menentukan akan terjadinya kehamilan. Hal ini menyangkut bentuk sperma dan gerakannya yang tidak sempurna (normal), maka tidak akan mampu mencapai sel telur. Berikutnya adalah Konsentrasi Sperma yang rendah, secara medis ukuran normal (sehat) adalah 20 juta atau lebih sperma/ml semen. Hal ini bisa terjadi akibat memakai celana ketat, alkohol, merokok, kelelahan atau terlalu sering berejakulasi.
Kualitas Sperma menentukan akan terjadinya kehamilan. Hal ini menyangkut bentuk sperma dan gerakannya yang tidak sempurna (normal), maka tidak akan mampu mencapai sel telur. Berikutnya adalah Konsentrasi Sperma yang rendah, secara medis ukuran normal (sehat) adalah 20 juta atau lebih sperma/ml semen. Hal ini bisa terjadi akibat memakai celana ketat, alkohol, merokok, kelelahan atau terlalu sering berejakulasi.
2. Kelainan Genetik
Sindroma Klinefelter atau kelainan genetik menyebabkan seorang pria mempunyai satu kromoson Y dan dua kromoson X. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan testis sehingga pria tersebut sedikit saja atau bahkan tidak memproduksi sperma sama sekali.
Sindroma Klinefelter atau kelainan genetik menyebabkan seorang pria mempunyai satu kromoson Y dan dua kromoson X. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan testis sehingga pria tersebut sedikit saja atau bahkan tidak memproduksi sperma sama sekali.
3. Gangguan Hormonal
Hormon Testosteron yang terganggu bisa menghambat produksi sperma. Untuk merangsang agar testis memproduksi sperma, diperlukan hormon dari kelenjar pituitari. Bila hormon tersebut terganggu, jumlah menurun atau bahkan tidak ada, maka testis tidak akan bekerja sempurna.
Hormon Testosteron yang terganggu bisa menghambat produksi sperma. Untuk merangsang agar testis memproduksi sperma, diperlukan hormon dari kelenjar pituitari. Bila hormon tersebut terganggu, jumlah menurun atau bahkan tidak ada, maka testis tidak akan bekerja sempurna.
4. Impotensi
Bila aliran darah ke penis tidak normal maka penis tidak bisa berdiri dan berejakulasi.
Bila aliran darah ke penis tidak normal maka penis tidak bisa berdiri dan berejakulasi.
5. Varikokel
Adalah pelebaran pembuluh darah vena didaerah buah zakar.
Adalah pelebaran pembuluh darah vena didaerah buah zakar.
6. Saluran Sperma yang tersumbat
Hal ini bisa saja merupakan bawaan lahir, atau adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Hal ini bisa saja merupakan bawaan lahir, atau adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
7. Pengaruh Radiasi dan Obat
Radiasi serta obat-obatan tertentu bisa mempengaruhi kualitas sperma, fungsi testis dan hormon reproduksi dan menyebabkan masalah kesuburan.
Radiasi serta obat-obatan tertentu bisa mempengaruhi kualitas sperma, fungsi testis dan hormon reproduksi dan menyebabkan masalah kesuburan.
B. Faktor Penyebab Infertilitas (kemandulan) Pada Wanita
1. Endometriosis
Adalah ketidaknormalan pertumbuhan jaringan implan diluar rahim atau uterus, padahal normalnya hanya tumbuh didalam rahim.
Adalah ketidaknormalan pertumbuhan jaringan implan diluar rahim atau uterus, padahal normalnya hanya tumbuh didalam rahim.
2. Faktor Hormonal
Terjadinya kelainan hormon reproduksi, seperti lutein dan perangsang folikel dapat menghalangi terjadinya pelepasan sel telur. Kelenjar hipotalamus-pituitari yang abnormal karena faktor genetik, tumor atau kanker juga dapat menghambat ovulasi.
Kelainan kelenjar tiroid, kelebihan dan kekurangan hormon tiroid juga menyebabkan kacaunya siklus menstruasi.
Terjadinya kelainan hormon reproduksi, seperti lutein dan perangsang folikel dapat menghalangi terjadinya pelepasan sel telur. Kelenjar hipotalamus-pituitari yang abnormal karena faktor genetik, tumor atau kanker juga dapat menghambat ovulasi.
Kelainan kelenjar tiroid, kelebihan dan kekurangan hormon tiroid juga menyebabkan kacaunya siklus menstruasi.
3. Menopause Dini
Menopause dini atau prematur yang terjadi bila wanita berhenti menstruasi kemudian folike ovariumnya telah menyusut sebelum berusia 40 tahun. Hal ini bisa disebabkan oleh kelainan imunitas, kemoterapi, radioterapi, dan merokok.
Menopause dini atau prematur yang terjadi bila wanita berhenti menstruasi kemudian folike ovariumnya telah menyusut sebelum berusia 40 tahun. Hal ini bisa disebabkan oleh kelainan imunitas, kemoterapi, radioterapi, dan merokok.
4. Penyumbatan Tuba Falopi
Rusak atau tersumbatnya tuba falopi ini umumnya disebabkan oleh salpingitis, yang dapat menghambat kehamilan atau menyebabkan kehamilan diluar kandungan.
Rusak atau tersumbatnya tuba falopi ini umumnya disebabkan oleh salpingitis, yang dapat menghambat kehamilan atau menyebabkan kehamilan diluar kandungan.
5. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Sindrom ini menyebabkan banyaknya kista ovarium dan berlebihnya produksi androgen, testosteron. Akibatnya tidak terjadi ovulasi.
Sindrom ini menyebabkan banyaknya kista ovarium dan berlebihnya produksi androgen, testosteron. Akibatnya tidak terjadi ovulasi.
6. Tumor dan Kanker Rahim
Tumor dinding rahim yang jinak atau ganas bisa menyebabkan infertilitas.
Tumor dinding rahim yang jinak atau ganas bisa menyebabkan infertilitas.
7. Kelebihan Prolaktin
Atau hormon yang merangsang produksi ASI.
Atau hormon yang merangsang produksi ASI.
8. Stress, anoreksia, dan kegemukan.
Faktor-faktor ini juga sangat sering menjadi penyebab yang menghambat kinerja hormon reproduksi wanita
Faktor-faktor ini juga sangat sering menjadi penyebab yang menghambat kinerja hormon reproduksi wanita
Semoga informasi yang terkait dengan faktor penyebab infertilitas atau kemandulan pada wanita dan priaini bisa membantu menjelaskan persoalan ketidaksuburan yang selama ini masih belum dipahami sepenuhnya dengan baik oleh pasangan yang bermasalah untuk mendapatkan kehamilan.
0 Response to "Penyebab Infertilitas Pada Wanita dan Pria (kemandulan)"
Post a Comment